Selasa, 16 Juni 2015

6 Minggu. Part II



Perkataan dokter itu ngak pernah aku sangka2 sebelumnya.
Dia...
Bilang...
Kalau aku memang positif hamil tapi dokter menduga bahwa janin didalam ini rentan alias lemah.

Sesaat aku senang sekali kalau dokter memastikan kalau aku memang hamil. Tapi rasa senang ku berangsur berganti cemas. janin lemah. Jujur waktu itu aku merasa gak optimis. pesimis. Dokter menasehatiku jangan beraktifitas yang berlebihan. dengan kata lain aku disuruh istirahat

Sepulangnya dari klinik, suami ku ikut menasehatiku. Sepanjang perjalanan pulang gak henti hentinya menasehatiku. Aku senang diperhatikan berlebih seperti ini, aku cuma tersenyum dan meng "ia ia" kan nasehatnya. Aku mencoba senyum dan tegar di depan suamiku. Padahal jauh didalam hatiku, Aku benar2 takut.

Keesokkan harinya, aku beraktifitas seperti biasa. Kerja dari jam 8 dan pulang jam 5. Lalu dilanjutkan dengan kuliah malamku yang dimulai pukul 7 malam sampai pukul 10 malam. Lalu, beberapa hari dari klinik malam itu, di kantor aku merasakan sakit dibagian perut yang luarrrr biasa sakitnya. aku merasakan semua badanku seperti remuk terutama di bagian pinggang hingga ke ujung kaki. Bagian itulah yang bener2 aku rasakan sakit sampai sampai kaki ku ini ngak bisa aku gerakan. Kaki ku seakan akan mengeras. Rasanya sakit dan sesekali aku ngerasa kaki ku itu seperti ditusuk tusuk jarum.

Sambil dibantu rekan ku diruangan kantor, aku pergi ke kamar kecil. Betapa syok nya aku ngelihat sejenis darah tapi warnanya merah ke hitam2an dan menggumpal. Karna binggung itu apa, aku peganglah dan disitulah aku tau kalau itu bukan darah biasa. itu benih. benih kami. Itu bukan darah. itu gumpalan yang sudah padat dan lumayan keras. aku panik waktu itu. Keluar kamar kecil pun aku nangis yang jelas bikin temen kantor ku panik dan menanyakan kondisi ku.

Setelah itu suami ku ngebawa aku ke rumah sakit. Dari rangkaian pemeriksaan fisik, usg, dan segala macam lalu dokter mengatakan kalau aku....
keguguran

Rasa sakit yang semula aku rasakan gak ada artinya dengan rasa sakit dihatiku. Aku masih belum lama merasakan kebahagian ini tapi aku harus sudah menerima kehilangan. aku masih belum percaya kalau aku hamil tapi yang lebih gak ku percaya lagi aku harus kehilangan secepat ini.

Aku yakin ada hikmah dibalik ini semua. Aku yakin sekali ini pilihan yang terbaik dari Allah SWT buat aku. Hari hari setelah keguguran aku habiskan di dalam kamar. Ngak kerja dan ngak kuliah. aku merasakan kehilangan dan sekarang aku harus mengalamin kesendirian dikamar. Terkadang tanpa orang tau aku menangis sendiri dikamar kalau mengingat kejadian yang aku alami. Bahkan sampai menulis part 2 ini aku masih menangis.

Walaupun baru 6 minggu aku bersamanya, tapi kehadirannya sudah membuatku terkesan dan menangis saat kehilangan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thanks to leave your comment, I am very excited to responded